Definisi sistem informasi adalah kumpulan
informasi didalam sebuah basis data menggunakan model dan media
teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis
sebuah organisasi.
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau Sebuah sistem
terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi
untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci:
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
- Berbasis komputer: perancang harus memahami
pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi .
- Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia
sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi.
Ada prosemanual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang
terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu
prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi
Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama
(sharing) dalam sebuah data basemanajemen system.
3. Mendukung Operasi
Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk
mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
Menurut Robert A. Leitch
sistem informasi adalah; suatu sistem di suatu
organisasiyang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Fisik Sistem Informasi
1.Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat
Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data.
2.Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem
(sistem operasi dan utilitinya),perangkat lunak umum aplikasi (bahasa
pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi
akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan
komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk menangani transaksi
dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);
-First level manager: untuk mengelola pemrosesan
data didukung dengan perencanaan,penjadwalan,identifikasi
situasi out-of-control dan pengambilan ke level menengah ke bawah.
- Staff specialist: digunakan untuk analisis
untuk perencanaan dan pelaporan.
-Management: untuk pembuatan laporan berkala,
permintaan khsus, analisis khusus,laporan khsusus, pendukung
identifikasi masalah dan peluang.
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
2.2 HUBUNGAN PENGELOLA
DENGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa
salah satu komponen dari sistem informasi adalah personel
sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem
informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang
dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu
struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi
yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya ,yaitu:
Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis,
kebijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan
pengawasan operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon
permintaan.
Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada
Managerial Efficiency vs User Service.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan
struktur manajemen organisasi personil.
2.3 SIKLUS HIDUP
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)
1. Analisis Sistem: menganalisis dan
mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinyauntuk sistem
informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang output, input,
struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan
perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun
perangkat lunak yang diperlukan untukmendukung sistem dan melakukan
testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap
perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama
ke sistem baru, melakukan pelatihan danpanduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi
sistem informasi dan melakukan perubahanatau tambahan fasilitas.
ANALISIS SISTEM. Alasan pentingnya mengawali
analisis sistem:
1. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi
sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisisdiperlukan untuk
memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam
organisasi atau lingkungan sehinggadiperlukan adanya modifikasi atau
tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4. Meningkatkan
performansi sistem secara keseluruhan.
Batasan Analisis Sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus
dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
1. Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
2. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi
pada sistem lama yang sudah ada?
Untuk itu secara detail harus dijawab
pertanyaan-pertanyaan:
1. Informasiapakah yang dibutuhkan?
2. Oleh siapa?
3. Kapan?
4. Dimana?
5. Dalam bentuk apa?
6. Bagaimana cara memperolehnya?
7. Dari mana asalnya?
8. Bagaimana cara mengumpulkannya?
Proposal mengadakan analisis sistem Berisi:
1. Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan
untuk analisis
2. Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
3. Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan
dipelajari selama analisis
4. Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
5. Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
6. Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama
analisis
7. Jadwal tentatif analisis.
Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk
analisis sistem:
1. Sistem yang ada;
2. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan
hubungan antara orang-organisasi ataufungsi ada
3. Sumber External: interface dengan sistem lain,
seminar, vendor, jurnal, textbook daninformasi atau ilmu lain yang
berada diluar system.
Kerangka Analisis:
1.Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen
organisasi): menganalisaorganisasi, fungsi dan informasi yang
dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2. Analisis terhadap flow informasi:
mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang
memerlukan, dari mana asalnya.
3. Analisis terhadap input dan output.
(dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu,
a.l: interview, questionaire, observation,
sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, er, oo, dll), decision
table and matric).
sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, er, oo, dll), decision
table and matric).
Laporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus berisi:
1. Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
2. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
3. Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
4. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum
teratasi dan potensi masalah
5. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis
sistem selama proses analisis
6. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan
kebutuhannya untuk desain awal
7. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang
diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya.
Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.
Katagori aspek kelayakan:
1. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras
dan perangkat lunak.
2. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau
kerugian, efisiensi biasa operasional organisasi.
3. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur
operasi dan orang yang menjalankan organisasi.
4. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan
model-model penjadwalan seperti PERT dan
GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau
tidak.
Hasil akhir analisis sistem (keputusan):
1. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
2. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan
lain.
3. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi
prososal dengan subsistem lain.
4. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
5. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal
diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.
Siklus pengembangan Sistem menurut beberapa ahli:
Siklus pengembangan sistem menurut:J.F.Kelly
;
1. Penelitian system;
a. Definisi ruang lingkup.
b. Studi penelitian
2. Analisis dan desain system;
a. Studi penelitian
b. Pengumpulan data dan analisis
c. Desain sistem
d. Rencana implementasi
3. Pengembangan system;
a. Pengembangan
b. Pengetesan
c. Pengoperasian
d. Perawatan
Siklus pengembangan sistem menurut:Martin L
dan Thomas Harrel ;
1. Konsepsi system;
2. Analisis pendahuluan;
a. Pendefinisan masalah pendahuluan
b. Investigasi
c. Persiapan usulan sistem
3. Desain system;
a. Analisis terinci
b. Mendesain keputusan
c. Mendesain sasaran
d. Rancang bangun sistem
4. Pemrograman;
a. Memecahkan kembali rancang bangun
b. Mengembangkan bagan alir secara garis besar
c. Menulis instruksi program
d. Merakit program
e. Mempersiapkan data untuk tes
f. Melakukan pengetesan
g. Mengecek hasil
h. Mendiagnosa kesalahan
i. Membetulkan program
j. Memulai pengetesan sistem
5. Dokumentasi ;
6. Instalasi system;
7. Operasi system.
- PERANCANGAN SISTEM
Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses
desain:
1.Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur
organisasi, yaitu: man, machines,material, money dan methods.
2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang
diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4.Metode pemrosesan data, apakah: manual,
elektromechanical, puched card, atau computer base.
5.Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l:
capture, classify, arrange, summarize,calculate, store, retrieve,
reproduce dan disseminate.
6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision
table dll.
Langkah dasar dalam proses desain:
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal),
tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa
telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan
informasi sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a
conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang
menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying
organizational contraints). Menerapkankendala-kendala sistem untuk
memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan
kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan
adalah:performance, reliability, cost, instalation schedule,
maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy.
4.Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining
data processing activities).Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan
pendekatan input-proses-output
5.Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini
diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk
dilanjutkan atau tidak.
Prinsip Dasar Desain
Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi
sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh
sistem yang efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan
fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul
(subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk
berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat
dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l:data
collection, data processing, file update,
data storage, data retrival, information report dan data processing
controls.
Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional
sebuah sistem informasi:
1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali
sebagai input ke sistem informasi.
2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya
langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing.
Semakin sedikit langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer
sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data
harus lebih kecil dari pewaktuaninformasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling
optimal
6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan
tergantung dari kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit
segera setelah di kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak
divalidasi pada proses selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan
sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam
basis data kecuali ada kendala sistem.
11. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri
dan maintenance
12. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang
berarti untuk keperluan audit.
13. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam
1 siklus update ke basis data.
14. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk
semua field data.
15. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur
reorganisasi secara periodik.
16. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses
penyimpanan terakhir
Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara
terstruktur melingkupi :
- Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu, pada poin di atas.
- Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.
Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan
pemakai
- Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.
- Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
- Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
- Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
- Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya.
- Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat
keras dan pelatihan pemakaian.